DUA pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Septian (20), yang tulang-belulangnya ditemukan di perkebunan tebu PTPN II Kebun Tandam, DP I Kaple B Blok 87 pada Kamis (8/3) sekitar pukul 10.10 Wib lalu akhirnya berhasil diringkus petugas Polres Binjai.
Keduanya, yakni berinisial RG alias Borjong (24) dan RHK (21) yang tak lain adalah teman korban. Tersangka RG ditangkap lebih awal di sebuah rumah yang berada di Jalan Bintang Pinggiran Danau Laut Tawar, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah pada Selasa (13/3) sekitar pukul 1.00 Wib setelah petugas mencium keberadaannya di sana.
Selanjutnya, berdasar pengakuan tersangka RG, pembunuhan tersebut dilakukan bersama seorang temannya RHK, warga Jalan Sayur Tandam Tilir Pasar 1, Kecamatan Hamparan Perak yang berhasil ditangkap di Blang Kejeren, Aceh Tenggara. Namun, saat akan diamankan kedua tersangka mencoba melakukan perlawanan hingga petugas pun akhirnya memberikan tindakan tegas dan terukur dengan cara menembak kaki masing-masing tersangka.
Kapolres Binjai AKBP Donald Simanjuntak melalui Kasat Reskrim AKP Hendro S membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Kedua tersangka sudah ditangkap,” singkatnya.

Adapun pembunuhan tersebut diduga bermotif perampokan. Hal ini terungkap dari hasil interogasi yang dilakukan petugas, kedua tersangka mengaku, setelah menghabisi nyawa korban mereka membawa sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi BK 4625 AGK milik korban dan telah dijual kepada Hamdan alias Bondan, warga Desa Klumpang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang yang juga turut diamankan petugas.

Diketahui, Septian dilaporkan tidak pulang ke rumah sejak tanggal 23 Oktober 2017 sekira pukul 19.00 Wib lalu. Namun, keluarga korban saat itu tidak sempat membuat laporan secara tertulis ke pihak kepolisian.
Berdasar keterangan ayah korban, Sutino (48), sebelum menghilang anaknya terakhirkali menerima telpon dari temannya bernama RG alias Borjong. Setelah kejadian itu, RG menghilang dari Desa tempat tinggalnya dan diperoleh informasi bahwa RG pergi merantau karena mendapat pekerjaan hingga akhirnya berhasil ditangkap. Hingga kini, kedua tersangka masih diamankan di Polres Binjai guna mengikuti proses hukum selanjutnya.
Ngeri! Karyawan kebun PTPN II Tandam Hilir temukan tengkorak manusia, ini foto-fotonya….
Misteri di balik hilangnya seorang remaja bernama Septian, asal Dusun III, Jalan Sayur, Gang Perjuangan, Desa Tandam Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang terjawab sudah.
Pria berusia 20 tahun yang dilaporkan hilang pada 23 Oktober 2017 lalu, ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan di perkebunan tebu PTPN II Kebun Tandam, DP I Kaple B Blok 87 pada Kamis (8/3) sekitar pukul 10.10 Wib, dan hanya tinggal tulang belulang.

Informasi diperoleh, Jumat (9/3) menyebutkan, Rabu (8/3) kemarin seorang saksi bernama Trinem yang bekerja melakukan penebangan pohon tebu di areal tersebut tak sengaja menemukan tengkorak manusia.
Temuan tersebut kemudian diberitahukan kepada seorang mandor bernama T Zainila dan kemudian diteruskan ke pihak perkebunan kemudian melaporkannya kepada Danton Hansip Perkebuna, Sarjono dan diteruskan kepada Kepala Desa dan Babinkamtibmas Aiptu Reza.
Tak lama, Kanit Serse Polsek Binjai Sopi bersama jajaran tiba di lokasi dan melakukan olah TKP. Di sana, polisi memasang garis polisi dan menemukan beberapa tulang belulang serta pakaian korban untuk selanjutnya dibawa ke Polsek Binjai.

Adapun beberapa barang bukti yang masih dikenali oleh pihak keluarga, yakni baju, celana, pisau silet, plastik klip merah dan sedotan plastik yang terdapat di dalam saku celana.
Pasangan suami istri bernama Sutino (48) dan Suriana (38) yang sebelumnya mengaku telah kehilangan satu orang anak laki-laki memastikan bahwa pakaian korban adalah milik anaknya.

Diketahui, Septian tidak pulang ke rumah sejak tanggal 23 Oktober 2017 lalu. Saat meninggalkan rumah, korban membawa satu unit sepeda motor Honda Supra X 125 BK 4625 AGK dan sampai saat ini sepeda motor tersebut tidak diketahui keberadaannya.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Hendro Sutarno ketika dikonfirmasi mengatakan, Septian diduga menjadi korban pembunuhan.

“Kemungkinan Septian merupakan korban pembunuhan. Dari keterangan orang tuanya, korban bergaul dengan orang-orang yang prilakunya kurang baik, termasuk bergaul dengan bandar narkoba,” katanya ketika dikonfirmasi, Jumat (9/3) malam.
Untuk perkembangan selanjutnya, Hendro mengatakan masih mendalami motif dari pembunuhan tersebut.
“Untuk hasil perkembangan selanjutnya, akan kita kabari kembali,” pungkasnya.
Discussion about this post