KOMPOL FAHRIZAL mengaku tak menyesal telah menghabisi nyawa adik iparnya, Jumingan (33). Namun, Fahrizal belum mau mengungkapkan alasan membunuh adik iparnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw di Makopolda, Medan, Kamis (5/4).
“Yang menarik adalah saat ditanya apakah kamu menyesal? Dia jawabnya tidak, biasa aja,” ujar Paulus.
Sedangkan untuk motif dan latar belakang tindakan pelaku hingga saat ini belum dapat dipastikan karena masih dalam penyidikan dan pendalaman.
“Dugaannya ada ke situ (berencana). Memang dengan dia memiliki dan membawa senjata api, yang seharusnya dia meninggalkannya, itu juga menjadi pertanyaan kami. Izin sudah dipegang, berada di luar wilayah, kok harus membawa ini (senjata api)?” ujar jenderal bintang dua itu.
Padahal, ia mengatakan bahwa sejauh ini dari pencapaian pelaku di dunia kepolisian dikenal cukup baik, sehingga banyak yang bingung dengan latar belakang tindakan pelaku.
Kemudian, lanjut Paulus, pelaku telah diperiksa darah dan urine, sehingga dapat dinyatakan bahwa ia negatif tidak dalam pengaruh obat-obatan.
“Untuk keadaan psikologisnya masih dalam pendalaman,” tutur Paulus.
Pembunuhan itu sendiri terjadi pada Rabu (4/4) malam di rumah yang ditinggali ibu pelaku di Medan.
Fahrizal yang kini menjadi Wakapolres Lombok Tengah datang bersama istrinya guna menjenguk ibunya.
Di rumah itu, dia sempat memijat ibunya. Namun entah bagaimana, pelaku tiba-tiba menodong ibunya dengan pistol.
Lalu korban datang mencegah, tapi malah ditembak hingga tewas. Fahrizal lalu menyerahkan diri ke polisi.
sumber: kumparan.com
Discussion about this post